Diposkan pada Hari Selasa, 22 November 2016
Oleh: Diana
2.1 Pengertian Perusahaan dan
Bisnis
Perusahaan
adalah bussiness establishment of commercial house, yaitu lembaga bisnis
atau badan komersial. Sementara itu, banyak pakar ekonomi, baik dari luar
negeri maupun dari Indonesia sendiri yang mengajukan pendapat mengenai
pengertian perusahaan. Berikut ini adalah beberapa pengertian perusahaan
menurut para ahli.
Definisi
perusahaan menurut Basu Swastha D.H. dan Ibu Sukotjo W, perusahaan adalah suatu
organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinasikan sumber-sumber
ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
Menurut Murti
Sumarni dan John Soeprihanto, perusahaan adalah suatu unit kegiatan produksi
yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi
masyarakat dengan tujuan untuk meperoleh keuntungan dan agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.[1]
Sedangkan Pengertian
bisnis menurut Skinner (1992), bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang
yang saling menguntungkan atau memberi manfaat. Pada dasarnya, bisnis memiliki
makna sebagai “ the buying and selling of goods and service”. Sedangkan
perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran
barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan.
Definisi
bisnis menurut Raymond E. Glos et al (1976), bisnis adalah jumlah keseluruhan
kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang
perniagaan dan industri, menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Secara
sederhana, bisnis adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
lebih yang terorganisasi dalam mencari laba melalui penyediaan produk yang
dibutuhkan oleh masyarakat.[2] Kegiatan
bisnis meliputi semua aspek kegiatan untuk menyalurkan barang dan jasa melalui
saluran produktif, dari membeli bahan baku (bahan mentah) sampai dengan penjualan
barang jadi. Pada pokoknya, kegiatan bisnis memiliki cakupan yaitu perdagangan,
pengangkutan, penyimpanan, pembelanjaan, dan pemberian informasi.
2.2 Fungsi Perusahaan atau Manajemen Perusahaan
Seperti yang telah
kami jelaskan diatas perusahaan adalah organisasi yang didirikan oleh
seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan
produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia. Berdirinya
perusahaan akan menimbulkan kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk
menunjang keberhasilan operasional. Adapun fungsi perusahaan atau lebih umum
disebut manajemen perusahaan dibagi menjadi 5, yaitu:
1. Fungsi Personalia
a. Pengertian Personalia
Organisasi merupakan wahana untuk
mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan
baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah tugas-tugas yang dapat
dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain. Sebagai pelaksanaan
fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia yang diberi wewenang,
tanggung jawab dan pertanggungjawaban. Istilah personalia, personel atau
kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu
organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang
menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam
suatu organisasi. Untuk lebih lengkapnya manajemen personalia itu dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen Personalia adalah seni dan ilmu
memeperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga
tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna dan berhasil dan adanya
kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
b. Jenis- jenis Personalia
1) Tenaga Eksekutif adalah yang mempunyai dua
tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik
manajemen : merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan , mengkoordinir dan
mengawasi.
2) Tenaga Operatif adalah merupakan tenaga terampil,
yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas yang dibebankan
kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik.
c. Pembagian Kerja Fungsi Personalia dan Lingkup
manajemen Personalia
Dalam perusahaan kecil fungsi
personalia dilaksanakan langsung oleh pucuk pimpinan, jadi segala sesuatu yang
berhubungan dengan tenaga kerja, seperti penempatan, pelatihan, pendidikan,
mutasi dan promosi, kompensasi dan pemberhentian langsung menjadi tanggung
jawab pucuk pimpinan. Pada perusahaan besar sebagian dari aktivitas fungsi
personalia didelegasi kepada masing-masing manajer termasuk kepada kepala
departemen (bagian atau seksi) personalia. Pembagian kerja akan fungsi
personalia, tidak berarti bahwa segala masalah telah dapat diatasi. Bertambah
besarnya perusahaan dan semakin kompleksnya aktivitas perusahaan bukan saja
menambah kesibukan fungsi pokok. Tetapi pula fungsi personalia. Dibentuknya
unit personalia tidak berarti bahwa segala aktivitas mengenai fungsi personalia
hanya dikerjakan oleh unit personalia.
Unit Personalia tidak sama
statusnya misalnya dengan Unit Produksi atau Unit Pemasaran, sebab Unit
Personalia merupakan sebuah “services departement” (bagian pembantu). Unit
personalia, berstatus sebagai tenaga staff, ia sering disebit “a specialized
staff”. Sebagai “a specialized staff” maka unit personalia, mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1)
Terbatas dalam
pemberian nasihat dan bantuan dan tidak mempunyai kekuasaan terhadap
elemen-elemen lain di didalam organisasi.
2)
Nasihat dan
bantuan yang diberikan ditujukan kepada seluruh bagian.
3)
memberikan
nasihat dan bantuan khusus di bidang personalia.
Pada umumnya
yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada
tiga yaitu:
1)
Procuring
(memperoleh tenaga kerja), meliputi :
a)
membuat
anggaran tenaga kerja.
b)
menarik tenaga
kerja.
c)
membuat job
analysis, job description, dan job specification.
d)
menetapkan dan
menghubungi sumber-sumber tenaga kerja.
e)
mengadakan
seleksi terhadap calon tenaga kerja.
2)
Developing
(memajukan atau mengembangkan tenaga kerja), meliputi :
a)
melatih dan
mendidik tenaga kerja.
b)
mempromiosikan
dan memindahkan tenaga kerja.
c)
mengadakan
penilaian kecakapan tenaga kerja.
3)
Mantaining
(memanfaatkan tenaga kerja), meliputi :
a)
memberhentikan
tenaga kerja.
b)
memensiunkan
tenaga kerja.
c)
memberi
kompensasi.
d)
mengurus
kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan
dan lain sebagainya.
2.
Fungsi
Pemasaran
a.
Pengertian
Pemasaran
Pemasaran (marketing) adalah
suatu aktifitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang ada melalui
penciptaan proses pertukaran yang saling menguntungkan. Aktifitas pemasaran
tersebut antara lain : perencanaan produk, kebijakan harga, melakukan promosi,
distribusi, penjualan, pelayananan, membuat strategi pemasaran, riset
pemasaran, system informasi pemasaran dan lain-lain yang terkait dengan
pemasaran. Difinisi lain dari pemasaran adalah
sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untukmerencanakan
, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Adapun konsep pemasaran itu sendiri
adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.[3] Dalam
konsep pemasaran tersebut terdapat tiga elemen pokok, yaitu:
1)
Orientasi
konsumen yang meliputi ;
-
Menentukan
kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
-
Memilih
kelompok pembeli yang menjadi sasaran penjualan.
-
Menentukan
produk dan program pemasarannya.
-
Mengadakan
penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan,
sikap, serta tingkah laku mereka.
2)
Volume
penjualan yang menguntungkan
Salah satu tujuan perusahaan adalah
untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba itu sendiri merupakan pencerminan
dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen.
Untuk memberikan kepuasan tersebut perusahaan dapat menyediakan atau menjual
barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.
3)
Koordinasi dan
integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan
Artinya setiap orang dan setiap
bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang dikoordinir
untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Untuk mencapai tujuan perusahaan maka ketiga elemen tersebut harus dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
b.
Fungsi Pokok
Pemasaran
1)
Penjualan
merupakan sumber pendapatan yang
diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapat laba.
2)
Pembelian
bertujuan memilih barang-barang
yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga,
pelayanan dari penjualan dan kualitas produk tertentu.
3)
Pengangkutan
merupakan fungsi pemindahan
barang-barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan.
4)
Penyimpanan
merupakan fungsi menyimpan
barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang
dikonsumsikan.
5)
Pembelanjaan
adalah fungsi mendapatkan modal
dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
6)
Penanggungan
resiko
adalah fungsi menghindari dan
mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan
menghadapi bermacam-macam resiko:
- resiko yang timbul dari alam
- resiko yang ditimbulkan oleh
manusia
- resiko yang ditimbulkan dari
pasar
7) Standarisasi dan Grading
Standarisasi adalan penentuan
batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur ,
kadang-kadang disebut normalisasi, misalnya :
- ukuran jumlah (rim untuk kertas)
- ukuran kapasitas (lt)
- ukuran fisik (4r untuk ban motor)
8) Pengumpulan Informasi Pasar
adalah pengumpulan dan penafsiran
keterang-ket erangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya,
macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan lain-lain.
c.
Tahapan
Pemasaran
1)
Pemasaran
Swadaya (Entrepreneuriel marketing)
Ketika perusahaan masih kecil dan
baru berdiri, dimana jumlah produk yang dijual tidak begitu banyak dan
pengusaha baru belajar, maka pemasaran dilakukan dari individu ke individu,
dari pintu ke pintu, toko ke toko, serta memasarkan sendiri-sendiri.
2)
Pemasaran
Terformulasi (Formulated Marketing)
Ketika perusahaan mulai naik daun
atau sukses dan berkembang, diperlukan pemasaran yang terformulasikan. Ada
departemen pemasaran, pemasangan iklan, sales force, marketing research dan
lain-lain.
3)
Pemasaran
Total (Interpreneurial Marketing)
Ketika sudah menerapkan pemasaran
terformulasi, maka muncul kesulitan dalam memformulasikan pemasaraan, mencari
laporan riset pemasaran, mencoba hubungan baik dengan dealer dan pesan-pesan
iklan. Perusahaan kehabisan kreativitas, dan berkeinginan bergerilya seperti
dulu lagi. Manager produk dan merk perlu keluar dari kantor dan mulai hidup
dengan pelanggan dan menunjukkan cara baru menambah nilai dalam hidup
pelanggannya.
d.
Tujuan
Pemasaran
1) Memaksimumkan
Konsumsi
Anggapan dasar dan tujuan memaksimumkan konsumsi mi adalah bahwa semakin
banyak konsumen membeli dan memakai suatu produk akan lebih baik karena
konsumsi yang maksimum pada akhirnya akan menciptakan produksi, kesempatan
kerja, dan kesejahteraan masyarakat secara umum.
2) Memaksimumkan Kepuasan Konsumen
Kepuasan adalah tingkat proses
seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dia rasakan dengan
harapannya. Pada umumnya kalau kinerja/ hasil dibawah harapan konsumen akan
kecewa atau merasa tidak puas. Kalau kinerja/hasil sama dengan apa yang
diharapkannya konsumen puas, dan kalau di atas harapannya maka konsumen akan
merasa sangat puas.
3) Memaksimumkan Pilihan
Sistem pemasaran juga dipercaya
akan menyebabkan timbulnya beranekaragam produk, baik itu produk dan satu
produsen, maupun produk dan para pesaing. Dengan adanya beraneka ragam produk
maka konsumen atau pembeli memiliki kekuatan adu tawar (bargaining power) yang
lebih tinggi. Konsumen berhak memilih produk mana yang ia sukai sesuai dengan
keinginan dan daya beli masing-masing.
4)
Memaksimumkan
Kualitas Hidup
Tujuan pemasaran yang meningkatkan
kualitas hidup merupakan tujuan yang bernilai bagi sistem pemasaran. Dengan
adanya sistem pemasaran, kualitas, persediaan, dan harga barang akan lebih
berkembang yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan atau kualitas
hidup masyarakat.
3.
Fungsi
Produksi
a.
Pengertian
Produksi
Produksi adalah semua kegiatan
untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa, dengan
memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia. Proses produksi Yaitu cara, metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan
suatu barang/jasa dengan menggunakan factor-faktor produksi yang ada.[4]
Pada masa
sekarang ini semakin banyak barang atau jasa yang dijual-belikan dan dikonsumsi
oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli dalam jumlah, kualitas,
model, ukuran yang beraneka ragam. Usaha ini dilaksanakan melalui system
produksi , dengan mengubah factor-faktor produksi yang terjadi sehingga menjadi
barang atau jasa. Tanpa adanya perencanaan yang masak maka kemungkinan akan
terjadi penyimpangan dalam proses produksi perusahaan, baik dalam kualitas,
model, kuantitas maupun ketepatan waktu penerimaan barang/jasa. Perencanaan
produksi juga berguna untuk membandingkan antara rencana dengan kenyataannya,
sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka akan segera dapat dilakukan
tindakan koreksi sebelum produk/jasa dikeluarkan dari pabrik.[5]
Adapun
perencanaan atau manajemen produksi Adalah kegiatan untuk mengatur agar
dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Untuk mengatur
ini perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
mencapai tujuan agar barang atau jasa yang akan dihasilakan sesuai dengan
direncanakan.
b. Proses Produksi
Menurut sifat Proses Produksi,
pengolahan produk dapat dibedakan atas :
1) Proses ekstratif
Disini produksi mengambil
bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industri produksi
dasar.
2) Proses Fabrikasi (Proses Pengubahan)
Yaitu suatu proses pengolahan bahan
mentah menjadi barang jadi dalam bentuk yang lain.
3) Proses Analitik
Proses ini memisahkan suatu bahan
menjadi beberapa macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya.
4) Proses Sintetik
Adalah suatu proses pengkombinasian
beberapa bahan kedalam satu bentuk produk dan produk akhir akan sangat berbeda
dengan bentuk aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.
5) Proses Perakitan
Poses yg dilakukan dengan cara
menggabungkan komponen-komponen sehingga menjadi produk akhir dan produk akhir
tersebut terdiri dari komponen yang saling berhubungan.
c. Jenis-jenis Proses Produksi
1) Proses Produksi terus-menerus ( Continuous
Process )
Jenis
proses ini biasanya untuk membuat produk secara massa atau dalam jumlah yang
besar. Contoh : industri pupuk , semen, makanan dalam kaleng, minuman dalam
botol.
2) Proses Produksi terputus-putus
Jenis
proses ini biasanya digunakan untuk melayani pesanan yang bisa berbeda-beda
dalam hal jumlah kualitas, disain maupun harganya. Contoh : Perusahaan
percetakan, Perusahaan mebel.
d. Pemilihan Pola
Produksi
Penjualan perusahaan berbeda-beda
pada setiap bulannya, oleh karenanya ada pilihan untuk melayani
penjualan tersebut, meliputi :
1) Stabilitas Produksi
Dengan cara ini pola produksi
ditetapkan stabil dari waktu ke waktu. Fluktuasi penjualan akan ditutup dengan
persediaan produk akhir.
2) Stabilitas persediaan akhir
Jumlah persediaan akhir ditentukan
sama dari waktu ke waktu . Fluktuasi penjualan, langsung ditutup oleh produksi
penjualan. Oleh karena itu produksi akan berfluktasi sesuai dengan jumlah
penjualan.
3) Produksi dan persediaan akhir tidak stabil
Metode ini mengikuti fluktuasi
penjualan, baik dalam produksinya maupun dalam persediaannya , sebab dapa
mengurangi fluktuasi penjualan itu sendiri. Di dalam menetapkan pola produksi
maka hal itu tergantung volume penjualan perusahaan, disamping itu juga harus
dilihat besarnya tambahan biaya (incremental cost) yang timbul pada
pemilihan pola produksi.
e.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi luas produksi
1)
Tersedianya bahan baku
2) Tersedianya kapasitas
mesin
3) Tersedianya tenaga
kerja
4) Batasan permintaan
5) Tersedianya factor
produksi lainnya
f. Pengendalian Produksi
1) Planning
Yaitu untuk menentukan produk apa dan beberapa banyak akan diproduksikan
dan direncanakan seluruh kegiatan produksi mulai saat masuknya bahan-bahan
mentah sampai produk selesai dibuat.[6]
2) Routing
Merupakan
urutan penyelesaian pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai. Dan
tujuan Routing adalah untuk memperkecil adanya kesalahan dalam proses produksi.[7]
3) Scheduling
Yaitu penentuan
kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai.
4) Dispatching
Merupakan perintah untuk mulai bekerja kepada
para pekerja.
5) Follow up
Merupakan tindak lanjut dalam
urutan proses produksi untuk menjaga agar Routing, Scduling dan Dispatching
sesuai rencana serta untuk menghindari kegagalan proses produksi.
Dengan
pengendalian produksi diperoleh keuntungan- keuntungan :
1) membantu tercapainya
operasi produksi secara efesien dari
perusahaan.
2) lebih menyederhanakan
prosedur pekerjaan.
3) mempertinggi modal
pekerja karena mereka bekerja secara jelas dengan disertai pengendalian.
4. Fungsi Akuntansi
a. Pengertian akuntansi
dan fungsinya bagi perusahaan
Akuntansi adalah seni dalam
mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara
luas, akuntansi juga dikenal sebagai "bahasa bisnis". Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat
dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan
lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik. Pencatatan harian yang
terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan. Akuntansi keuangan
adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada suatu bisnis
dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi,
adalah suatu proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan
suatu organisasi untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal
tapi tak dijamin sepenuhnya-mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip
akuntansi yang berterima umum. Setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan
lima fungsi utamanya, yaitu :
1)
Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi
perusahaan.
2)
Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3)
Memanajemen data-data yang ada kedalam kelompok-kelompok yang sudah
ditetapkan oleh perusahaan.
4)
Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi
atau perusahaan terjaga.
5)
Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak
manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol
aktivitas.
Dalam
merencanakan fungsi akuntansi pada suatu perusahaan harus terlebih dahulu
mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi akuntansi.
Kemudian perusahaan harus mengetahui informasi apa yang dibutuhkan oleh mereka.
Selanjutnya dirancang struktur organisasi dan sistem informasi akuntansi yang
dapat memenuhi kebutuhan informasi pemakai tersebut. Rancangan ini dengan
memperhatikan sistem pengendalian intern (internal control system) yang
memadai. Sistem pengendalian intern ini penting artinya dengan tujuan:
1)
Menjamin terjaganya kekayaan perusahaan.
2) Menjaga
keandalan informasi akuntansi.
3) Mendorong
terciptanya efisiensi.
4) Memastikan
ditaatinya prosedur di dalam perusahaan.
b. Pihak-pihak yang
berkepentingan dalam sistem akuntansi
1) Investor
Mereka membutuhkan informasi
akuntansi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual
investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi akuntansi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar deviden.
2) Karyawan
Karyawan dan kelompok – kelompok
yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas
jasa, imbalan pascakerja, dan kesempatan kerja.
3) Pemasok atau suplier
Pemasok dan kreditor usaha lainnya
tertarik dengan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan
apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha
berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada
pemberi pinjaman kecuali sebagai pelanggan utama mereka bergantung pada
kelangsungan hidup perusahaan.
4) Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga
yang berada di bawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan
karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mangatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak, dan
sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik
lainnya.
5. Fungsi Ekonomi
a. Pengertian
Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya yang tidak
terbatas, dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Sedangkan perusahaan
adalah suatu unit
kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk meperoleh keuntungan dan agar
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Jadi didalam setiap aktivitas yang
dilakukan perusahaan itu sudah merupakan kegiatan ekonomi, seperti melakukan
produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan demikian fungsi ekonomi perusahaan
meliputi kegiatan kegiatan yang sudah dijelaskan sebelumnya, yaitu :
1) Melakukan kegiatan
produksi
2) Melakukan
kegiatan konsumsi
3) Melakukan
kegiatan distribusi atau pemasaran (marketing).
Ekonomi perusahaan secara umum bisa di definisikan sebagai upaya organisasi
produksi yang digunakan cara atau tindakan untuk mengkoordinir segala sumber
ekonomi yang ada guna pemenuhan kebutuhan. Tindakan yang diambil dilakukan dan ditempuh untuk meraup keuntungan yang
sebesar-besarnya.
b. Tugas pokok ekonomi
perusahaan
Ekonomi
perusahaan memiliki tugas utama menjelaskan bagaimana ekonomi yang terjadi
dalam sebuah perusahaan. Tugas ini seperti, menganalisa, memonitoring, menyelidiki, dan berbagi
tugas lain terkait keberlangsungan perusahaan.
Ekonomi perusahaan wajib menjelaskan segala gambaran bagaimana perusahaan berjalan. Bias dikatakan, ekonomi perusahaan jadi
pemegang bagi pemegang perusahaan, sebagai pedoman dan kendali penting dalam
memimpin jalannya perusahaan yang di inginkan.
c. Ruang lingkup ekonomi perusahaan
Berdarkan jenis lapangan usaha, ekonomi perusahaan membedakan menjadi tiga
kelompok, yaitu industri primer, industri sekunder, dan industri tersier.
Industri primer mengelola kekayaan yang bersumber dari alam. Misalnya industri
perikanan, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Industri sekunder adalah
industri yang menghasilkan barang atau barang jadi atau setengah jadi. Seperti
industri motor, pakaian, dan mobil. Sedangkan industri tersier adalah industri
yang menghasilkan jasa, misalnya penyewaan, pemberian pinjaman daln lain-lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan
adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber ekonomi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk meperoleh
keuntungan dan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan bisnis
adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau
memberi manfaat. Pada dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai “ the buying and
selling of goods and service”. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu
organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk
menghasilkan keuntungan.
Berdirinya perusahaan akan menimbulkan
kegiatan yang akan dilakukan perusahaan untuk menunjang keberhasilan
operasional. Adapun fungsi perusahaan atau lebih umum disebut manajemen perusahaan
dibagi menjadi 4, yaitu, fungsi personalia, fungsi pemasaran, fungsi produksi,
funsi akuntansi dan fungsi ekonomi.
3.2 Saran
Untuk lebih menambah pengetahuan dan wawasan
para pembaca, kami menyarankan agar lebih mendalami tentang bisnis dan sebuah
perusahaan dengan cara banyak melakukan diskusi dengan teman ataupun mencari
referensi yang mungkin dapat lebih memahamkan anda semua tentang dunia bisnis
dan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Francis
Tantri. 2011. Pengantar Bisnis, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Anonim. 2010. Fungsi
Produksi, diakses pada 19 April 2016 Melalui (http://www.blogspot.com/Fekool_ Pengantar
Bisnis - FUNGSI PRODUKSI.html ).
Bayu
Pramutako. 2013. Fungsi manajemen pemasaran,diakses pada 19 April 2016
Melalui (http://shelmi.wordpress.com/2009/07/09/manajemen-sumber-daya-manusia/).
Nur Aqmala.
2015. Perusahaan dan bentuk perusahaan, diakses pada 19 April 2016
Melalui (http://chalouiss.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-dan-bentuk-perusahaan-atau).
[1] Francis
Tantri. Pengantar Bisnis,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2011), hlm 57.
[2] Ibid, hlm 58.
[3] http://shelmi.wordpress.com/2009/07/09/manajemen-sumber-daya-manusia/,
diakses pada 19 April 2016.
[4] Meliputi, sumber daya alam, sumber daya
manusia, modal, skill/ keahlian.
[5] http://www.blogspot.com/Fekool_ Pengantar
Bisnis - FUNGSI PRODUKSI.html di akses 19 April 2016.
[6] Loc.cit
[7] Loc.cit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar